Di zaman ini, hampir setiap orang dari
berbagai macam kalangan mempunyai sebuah gadget semisal ponsel pintar
atau komputer tablet. Sendi-sendi aktivitas kehidupan masyarakat pada
era digital seperti sekarang tidak bisa lepas sepenuhnya dari gadget.
5-6 tahun lalu, memang gadget identik dengan orang kaya, karena harga
gadget kala itu relatif mahal, yang tidak terjangkau oleh masyarakat
berpenghasilan pas-pasan. Namun itu dulu, dalam beberapa tahun
belakangan, banyak vendor-vendor elektronik merilis lini produk
gadgetnya dengan harga yang terjangkau.
Dengan bermunculannya gadget-gadget dari berbagai macam vendor dalam range
harga yang bervariasi, kadang malah membuat kita bingung saat akan
membelinya. Pertanyaan yang sering muncul, apakah gadget murah itu
bagus? Apakah gadget mahal awet? Apakah gadget dari brand ternama
terjamin mutunya lebih bagus? Pertanyaan-pertanyaan seperti tidak akan
mendapatkan jawaban yang 100% persen benar, ada kalanya gadget murah
malah lebih bagus dari gadget di kelas yang sama dengan harga lebih
mahal, ada juga gadget dari brand kurang terkenal namun malah laku keras
karena kehandalannya.
Berbicara mengenai pilihan gadget yang
akan dibeli, saya selalu menggunakan pendekatan yang sama dengan saat
saya beberapa tahun silam membeli sebuah komputer desktop (PC). Tentu
kita semua masih ingat, ketika berbicara komputer, dulu itu orang selalu
menyebut dengan nama prosesor yang digunakan. Sampai sekarang saya
melihat kebiasaan penyebutan komputer dengan nama prosesornya malah
sangat tepat, karena prosesor merupakan otak utama dari sebuah
perangkat, hebat tidaknya sebuah komputer dipengaruhi oleh prosesor yang
digunakan.
Hal yang sama juga terjadi pada sebuah
ponsel pintar. Ponsel pintar itu tak ubahnya sebuah perangkat komputer
dengan ukuran mini, otak dari perangkat itu pun sama, yaitu prosesornya.
Jadi intinya, menjadikan prosesor sebagai pertimbangan utama dalam
membeli sebuah gadget adalah keputusan yang bijak dan juga tepat.
Beberapa kali saya mendapati teman yang menyesal membeli sebuah gadget
hanya karena nama besar brand-nya dijadikan preferensi utama ketika
membelinya. Alih-alih puas dengan gadget bermerek yang baru dibeli,
namun malah menyesal ketika mendapati temannya yang lain membeli gadget
super powerfull dengan harga yang tak lebih mahal dari yang dia beli.
Setelah tahu betapa vitalnya sebuah
prosesor dalam sebuah gadget, lalu berikutnya adalah pertanyaan, gadget
dengan prosesor apa yang harus anda beli? Lagi-lagi saya akan
menggunakan pendekatan umum, “bila sebuah hardware jamak digunakan oleh
sebagian besar gadget di pasaran, maka hardware tersebut sudah dapat
dipastikan telah teruji”. Salah satu prosesor yang banyak digunakan oleh
vendor gadget adalah Snapdragon 801, lini chip prosesor dari Qualcomm.
Dengan kata lain, chipset Qualcomm Snapdragon merupakan chip prosesor
terbaik untuk ponsel pintar saat ini, karena sudah teruji.
Adalah Snapdragon 801,
salah satu chipset terbaik yang pernah dibuat oleh Qualcomm. Chip
prosesor tersebut menjadi tenaga utama dapur pacu gadget-gadget tangguh
di pasaran saat ini. Salah satu ponsel pintar keren yang menggunakan
chip prosesor Qualcomm Snapdragon 801 adalah Oppo N3. Anda tentu tahu
bahwa Oppo N3 dinilai oleh para pecinta gadget di seluruh dunia sebagai
salah satu ponsel pintar terbaik di kelasnya saat ini. Oppo bisa meraih
prestasi itu tak bisa dilepaskan juga dari ketangguhan chip prosesor
Snapdragon 801 yang ada di Oppo N3.
Bersenjatakan Snapdragon 801, Oppo N3
bisa menggunakan jaringan koneksi super cepat 4G LTE, lalu juga bisa
menghasilkan kualitas playback audio maupun video sekelas
bioskop. Dengan Snapdragon 801 pula, N3 punya fitur yang disukai seorang
fotografer seperti saya, yaitu kemampuan Snapdragon 80 untuk bersinergi
dengan kamera supercanggih di Oppo N3, yang bisa mengabadikan foto
dalam kondisi minim cahaya, autofocus lebih cepat dan presisi, serta
cakupan pixel yang lebih banyak.
Melihat fitur-fitur canggih Snapdragon 801 yang
bisa membuat Oppo N3 menjadi salah satu ponsel terbaik di dunia saat
ini, membuat saya semakin yakin bahwa memang chip prosesor adalah nyawa
sebenarnya dari sebuah ponsel pintar. Saya jadi berfikir juga, bagaimana
perkembangan chip prosesor dalam satu atau dua dekade ke depan, apakah
akan terjadi lonjakan teknologi yang signifikan? Atau chip prosesor akan
mengalami evolusi menjadi hardware berteknologi yang lebih baru lagi,
menarik untuk kita tunggu.